Pages

Minggu, 18 Desember 2016

Pengembangan dan Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan

Pengembangan dan Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan

Terfokus pada sudut pandang model pengambilan keputusan yang dibatasi pada model hubungan sebab-akibat antar variabel kriteria yang memberikan kecenderungan pilihan atas suatu set alternatif.  Analisisnya difokuskan pada komponen subsistem model, subsistem dialog, dan subsistem data base.

Penyusunan SPK didasarkan pada pengembangan hubungan-hubungan logis persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis dan model informasi, yang mencerminkan hubungan antara faktor-faktor yang terlibat. Model yang dikembangkan dalam SPK ini harus mampu memberikan gambaran (description), penjelasan (prescription), dan perkiraan (prediction) dari realitas yang diselidiki.

Metodologi yang digunakan untuk membangun sistem merupakan variasi dari metoda pengembangan sistem yang telah lama digunakan dan merupakan metoda yang tertua, yaitu yang disebut sebagai Siklus Hidup Pengembangan  Sistem atau System Development Life Cycle (SDLC).

Tingkat Teknologi SPK
Pembangunan SPK berdasarkan perangkatnya, mencakup tiga tingkat perangkat keras/ lunak.  Ketiganya digunakan berdasarkan perbedaan kemampuan teknik, dan perbedaan tugas yang akan dikerjakan

SPK Khusus  (Spesific DSS)
SPK yang siap digunakan secara langsung untuk menyelesaikan pekerjaan disebut SPK khusus.  Sistem ini meliputi sistem informasi terapan, tetapi dengan karakteristik yang sangat berbeda dengan pemrosesan data biasa.  SPK khusus adalah perangkat keras/lunak yang memungkinkan pembuat keputusan menyelesaikan sekumpulan masalah yang saling berhubungan.

Pembangkit SPK (DSS Generator)
Pembangkit SPK adalah suatu paket perangkat keras dan lunak yang mempunyai kemampuan untuk mengembangkan SPK khusus secara cepat dan mudah.  Geodata Analysis and Display System (GADS) dari IBM, dan Interactive Financial Planning System (IFPS) dari Executive Systems merupakan contoh suatu pembangkit SPK (Sprague, 1989).  DSS generator diantaranya meliputi fasilitas penyiapan laporan, bahasa simulasi, tampilan grafik, subrutin statistik, dan sebagainya.

Peralatan SPK (DSS Tools)
Merupakan tingkatan teknologi yang paling mendasar dalam pengembangan SPK.  Peralatan SPK adalah elemen-elemen perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengembangkan SPK spesifik maupun pembangkit SPK.  Yang termasuk dalam kategori-kategori teknologi ini antara lain bahasa-bahasa pemrograman (BASIC, FORTRAN, DBASE IV, C, PASCAL dan sebagainya), sistem operasi komputer khusus, perangkat lunak pengakses data, dan sebagainya.

Pihak-pihak yang Berperan dalam Pengembangan SPK
-          Manajer atau pemakai, yaitu pihak yang terlibat langsung dengan proses pengambilan keputusan, pihak yang harus mengambil tindakan dan bertanggung jawab terhadap hasil tindakannya.
-          Penghubung, yaitu pihak yang membantu pemakai, mungkin seorang asisten yang bertugas menjalankan terminal, atau lebih dari sekedar itu.
-          Pembangun SPK atau fasilitator, yaitu pihak yang mengembangkan SPK khusus dari pembangkit SPK.
-          Pendukung teknik, yaitu pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan atau komponen sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan pembangkit SPK. Data base-data base baru, model-model analisis baru, dan tambahan format tampilan data merupakan hasil kerja pendukung teknik.
-          Pengembang peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan teknologi baru (baik Hardware maupun Software), dan yang meningkatkan efisiensi hubungan antar subsistem dalam SPK.



Pengembangan SPK
Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yang unik.  Terdapat tiga jenis pendekatan dalam pengembangan SPK, yaitu:

Analisis Sistem
Kebanyakan dari peralatan dan pendekatan untuk analisis sistem didasarkan pada asumsi bahwa sistem komputer akan mempunyai proses yang terdefinisi (seperti diagram alir). Salah satu bentuk pendekatan proses bebas adalah pendekatan ROMC (Representations, Operations, Memory Aids, Control Mechanisms).

-          Representasi
Berbagai aktivitas dalam proses pengambilan keputusan terjadi dalam konteks konseptualisasi informasi yang digunakan dalam aktivitas tersebut.  Konseptualisasi ini mungkin berupa peta, sebuah gambar, sebuah grafik, beberapa angka, sebuah persamaan, dan sebagainya.

-          Operasi
Dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan, hal ini menyangkut kemampuan SPK dalam melakukan operasi analisis dan manipulasi terhadap representasi-representasi di atas.

-          Bantuan Memori
Beberapa jenis bantuan memori dapat disediakan dalam sebuah SPK untuk mendukung penggunaan representasi dan operasi

-          Mekanisme Kontrol
Representasi, operasi dan bantuan memori sebuah SPK dimaksudkan untuk mendukung berbagai variasi proses pengambilan keputusan dan variasi jenis-jenis keputusan.  Bantuan kontrol SPK dimaksudkan untuk membantu pengambil keputusan menggunakan representasi, operasi dan memori dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan berdasakan gaya individual, keterampilan, dan pengetahuan yang dimilikinya.

Pengembangan SPK
Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yang unik.  Terdapat tiga jenis pendekatan dalam pengembangan SPK, yaitu:

Perancangan Iteratif
Rancangan SPK harus memungkinkan untuk mengubahnya secara cepat dan mudah.  Untuk itu keempat tahap dalam proses pengembangan sistem biasa (analisis, perancangan, pembangunan dan penerapan) dikombinasikan ke dalam satu tahap tetapi dengan perulangan (Sprague, 1982).  Partisipasi pihak pemakai sangat berperan dalam proses perancangan dengan metoda ini.

Pengembangan SPK
Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yang unik.  Terdapat tiga jenis pendekatan dalam pengembangan SPK, yaitu:

Sistem Adaptif
Dalam pengertian yang lebih luas, SPK adalah sistem adaptif yang terdiri dari ketiga tingkatan teknologi, dioperasikan oleh semua peran, dengan teknologi yang disesuaikan dengan perubahan sepanjang waktu.

Komponen dialog, data base, dan pemodelan memberikan kemampuan representasi, operasi, memori dan kontrol yang diperlukan agar semua SPK berjalan efektif.

Komponen Teknologi
Pendekatan yang diterapkan untuk merancang komponen teknologi yang dibutuhkan dalam membangun SPK efektif adalah merancang kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak bagi manajemen dialog, pendekatan alternatif struktur data berdasarkan fungsi manajemen data, serta merancang model-model analisis dalam pengambilan keputusan yang digunakan dalam SPK.

Manajemen Dialog
Komponen dialog suatu SPK adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang memberi sarana interface (antar muka) antara pemakai dengan SPK.
-          Dialog tanya jawab
SPK bertanya kepada pemakai, kemudian pemakai menjawab, dan seterusnya, sampai SPK mengeluarkan jawaban yang diperlukan untuk mendukung keputusan.  Dialog tanya jawab menggunakan bahasa yang umum.

-          Dialog perintah
Jenis ini adalah perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi SPK.  Format perintah menggunakan kata-kata standar dan pendek.  Untuk aplikasi sederhana, perintah-perintahnya mudah dipelajari, tetapi mungkin perlu untuk belajar kembali bagi pemakai yang jarang menggunakan sistem.

Komponen dialog suatu SPK adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang memberi sarana interface (antar muka) antara pemakai dengan SPK.

      Dialog menu
Gaya dialog yang populer dalam SPK ialah dialog menu.  Dalam dialog menu, pemakai memilih salah satu dari beberapa alternatif menu, dengan menekan tombol-tombol pada papan kunci.

      Dialog form masukan/keluaran
Dialog form masukan/keluaran menyediakan form input tempat pemakai memasukkan perintah dan data, form keluaran merupakan tanggapan dari SPK.  Sesudah memperhatikan form keluaran, pemakai dapat mengisi form masukan lainnya untuk melanjutkan dialog.

      Dialog masukan dalam konteks keluaran
Perluasan dari dialog form masukan adalah mengkombinasikan form masukan dan keluaran sehingga masukan dari pemakai selalu dalam konteks keluaran SPK sebelumnya.  Dalam gaya dialog ini, SPK memperlihatkan keluaran yang dapat diisi oleh pemakai sehingga dapat sekaligus mengubah keluaran tersebut
Manajemen Data Base
Manajemen data base merupakan topik yang relevan dengan sebagian besar aplikasi komputer termasuk SPK. Data base merupakan prasyarat untuk merancang SPK yang efektif, agar dapat:
1.      Menyederhanakan pengumpulan dan pemeliharaan data yang digunakan oleh SPK
2.      Membatasi fungsi-fungsi pengelolaan yang dibutuhkan SPK.
3.      Menyederhanakan perancangan SPK
4.      Mengeliminasi performansi yang tidak perlu dan mendukung keamanan
5.      Meningkatkan kemampuan penggunaan data secara kolektif.

Sistem Manajemen Data Base (Data Base Management System) merupakan prasyarat penting bagi SPK, karena DBMS menangani pemeliharaan dan kontrol data base, serta menyederhanakan program interface SPK dengan data base.

Model Data
Dalam pengembangan komponen manajemen data base, akan terjadi pemilihan satu atau lebih model data.  Model data adalah metoda penyajian, pengolahan, penyimpanan dan penanganan data dalam suatu komputer.  Suatu model data mempunyai tiga bagian, yaitu :
1.      Kumpulan struktur data, misalnya tabel, hubungan, hirarki, atau network
2.      Kumpulan operasi yang dapat diterapkan pada struktur data, misalnya pembaharuan (update), pencarian informasi (retrieval), kombinasi dan sambungan (summation).
3.      Kumpulan aturan/ kendala yang menetapkan atau merubah status nilai pada struktur data base

Model data harus dibedakan dengan komponen pemodelan suatu SPK.  Meskipun komponen manajemen data base dapat digunakan oleh komponen pemodelan, model data merupakan model penyimpanan data dan operasi-operasi pada penyimpanan, sedangkan komponen pemodelan terdiri dari model-model keputusan.

Manajemen Model
Komponen pemodelan memberikan kemampuan pengambil keputusan untuk menganalisis masalah secara penuh melalui pengembangan dan perbandingan alternatif keputusan.  Integrasi model-model ke dalam sistem informasi berarti merubah suatu sistem informasi manajemen yang berdasarkan pendekatan komunikasi data (data base) dan pelaporan terintegrasi, menjadi suatu sistem pendukung keputusan.

Komponen pemodelan merupakan alat utama untuk mendukung aktivitas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.  Komponen pemodelan mendukung aktivitas-aktivitas pada fase design (perancangan) dan choice  (pemilihan), meliputi:
-          Proyeksi
-          Deduksi
-          Analisis
-          Penetapan alternative
-          Optimasi
-          Simulasi, dan lain-lain.

Perancangan komponen pemodelan harus memungkinkan user atau pengambil keputusan untuk mendukung aktivitas-aktivitas secara langsung.  Beberapa kapabilitas yang dibutuhkan pemodelan dalam SPK adalah:
1.      Interface
a.      Pemakai dapat bekerja dalam proses pemecahan masalah tanpa selingan (distraksi) yang tidak perlu
b.      Parameter kontrol harus diekspresikan dalam bentuk yang mudah dikenali oleh pemakai
2.      Control
a.      Pemakai harus diberi suatu spektrum kontrol.  Jika memungkinkan, sistem harus mendukung operasi manual yang memungkinkan pemakai dapat memilih level operasi algoritma yang sesuai
b.      Mekanisme kontrol harus memungkinkan pemahaman pemakai secara langsung terhadap solusi masalah.
3.      Fleksibilitas
Operasi-operasi manual dan algoritmik dapat saling dipertukarkan sehingga pemakai dapat mengembangkan sebagian solusi melalui metoda manual dan kemudian melanjutkannya dengan metoda algoritma, atau sebaliknya.

4.      Umpan balik (feed back)
a.      Sistem harus menyediakan umpan balik sehingga pemakai mengetahui secara penuh kedudukan proses solusi setiap saat.
b.      Perancangan itu sendiri harus menggunakan sistem umpan balik

Basis Model
Basis model terdiri dari model-model permanen, model-model khusus, model untuk mendukung keputusan strategis, taktis dan operasional, serta model untuk mendukung berbagai pendekatan analisis.  Dalam cara yang sama, basis model perlu disimpan, ditangani dan dioperasikan dibawah kontrol Model Basic Management System (MBMS) yang analog dengan DBMS.  Empat fungsi umum yang paling penting, yaitu:
1.      Pengembangan (generation), yaitu mekanisme fleksibel untuk pengembangan dan penurunan model-model.
2.      Restrukturisasi, yaitu suatu cara untuk menetapkan kembali atau restrukturisasi suatu model sebagai tanggapan terhadap perubahan dalam situasi yang dimodelkan.
3.      Update, yaitu suatu prosedur untuk memperbaharui suatu model sebagai tanggapan terhadap perubahan data.
4.      Report gereration-equiry, yaitu operasi model untuk memperoleh pendukung keputusan yang diinginkan.

Integrasi dengan Komponen Dialog
Basis model dengan sistem manajemennya harus diintegrasikan dengan komponen dialog secara langsung, untuk memberikan kontrol langsung kepada pemakai selama operasi, manipulasi, dan penggunaan model-model.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Blogroll

Blogger news