Sudut
Pandang Konotasional (Sprague, 1982)
Sudut
Pandang Konotasional (Sprague, 1982)
PDE
diterapkan pada level operasional organisasi.
Karakteristik PDE meliputi aktivitas-aktivitas :
·
Menitikberatkan
pada data, penyimpanan, pengolahan, dan aliran pada level operasional
·
Membantu
pengolahan transaksi-transaksi secara lebih efisien
·
Memungkinkan
pengolahan komputer secara lebih terjadwal dan optimum
·
Menyediakan
pembukuan (file) terpadu untuk kegiatan yang saling berkaitan
·
Memberikan
laporan umum atau ikhtisar kepada manajemen
SIM
memiliki karakter sebagai berikut :
·
Menitikberatkan
pada informasi bagi para manager menengah
·
Menangani
aliran-aliran informasi yang terstruktur
·
Memadukan
PDE dari kegiatan-kegiatan berdasarkan fungsi usaha (SIM Pemasaran, SIM
Produksi, dan lain-lain).
·
Melayani
kebutuhan informasi dan pembuatan laporan, umumnya melalui suatu data base
SPK,
menurut tinjauan konotatif ini, merupakan sistem yang ditujukan kepada
tingkatan manajemen yang lebih tinggi lagi, dengan penekanan karakteristik
sebagai berikut :
·
Berfokus
pada keputusan, ditujukan pada manajer puncak dan pengambil keputusan
·
Menekankan
pada fleksibilitas, adaptabilitas dan respon yang cepat
·
Mampu
mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan dari masing-masing pribadi
manajer.
Kelemahan
pada pandangan konotasi, antara lain :
·
Adanya
gambaran bahwa SPK seakan-akan hanya dibutuhkan pada tingkat manajemen
puncak. Pada kenyataannya, dukungan bagi
pengambilan keputusan dibutuhkan pada semua tingkatan manajemen dalam suatu
organisasi.
·
Pengambilan
keputusan yang terjadi pada beberapa level harus dikoordinasikan. Jadi dimensi dari pendukung keputusan adalah
komunikasi dan koordinasi diantara pengambil keputusan antar level organisasi
yang berbeda maupun pada level organisasi yang sama.
Sudut
Pandang Teoritikal (Sprague, 1982)
Sudut
Pandang Teoritikal (Sprague, 1982)
SPK bukan
sekedar pengembangan evolusioner dari PDE dan SIM, namun SPK merupakan kelas
sistem informasi yang berinteraksi dengan bagian-bagian lain dari sistem
informasi manajemen secara keseluruhan untuk mendukung aktivitas pengambilan
keputusan dalam organisasi.
Peranan
SPK dalam konteks keseluruhan sistem informasi ditujukan untuk memperbaiki
kinerja melalui aplikasi teknologi informasi.
Terdapat sepuluh karakteristik dasar SPK yang efektif, yaitu :
a.
Mendukung
proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by perception
b.
Adanya
interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap mengontrol proses
pengambilan keputusan
c.
Mendukung
pengambilan keputusan untuk membahas masalah-masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tidak terstruktur.
d.
Menggunakan
model-model matematis dan statistik yang sesuai (lihat Gambar selanjutnya)
e.
Memiliki
kapabilitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan - model
interaktif
f.
Output
ditujukan untuk personil organisasi dalam semua tingkatan
g.
Memiliki
subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai kesatuan system
h.
Membutuhkan
struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tingkatan manajemen. (lihat Gambar selanjutnya)
i.
Pendekatan
easy to use. Ciri suatu SPK yang
efektif adalah kemudahannya untuk digunakan, dan memungkinkan keleluasaan
pemakai untuk memilih atau mengembangkan pendekatan-pendekatan baru dalam
membahas masalah yang dihadapi.
j.
Kemampuan
sistem beradaptasi secara cepat, dimana pengambil keputusan dapat menghadapi
masalah-masalah baru, dan pada saat yang sama dapat menanganinya dengan cara mengadaptasikan
sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang terjadi.
Subsistem
Manajemen Basis Data (Data Base Management Subsystem).
Ada
beberapa perbedaan antara data base untuk SPK dan non-SPK. Pertama, sumber data untuk SPK lebih
"kaya" dari pada non SPK dimana data harus berasal dari luar dan dari
dalam, karena proses pengambilan keputusan, terutama dalam level manajemen
puncak, sangat tergantung pada sumber data dari luar seperti data ekonomi.
Perbedaan
lain adalah proses pengambilan dan ekstraksi data dari sumber data yang sangat
besar. SPK membutuhkan proses ekstraksi,
dan DBMS yang mengelolanya harus cukup fleksibel untuk memungkinkan penambahan
dan pengurangan secara cepat. Dalam hal
ini, kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen data base dapat diringkas,
sebagai berikut :
·
Kemampuan
untuk mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan ekstraksi
data
·
Kemampuan
untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah
·
Kemampuan
untuk menggambarkan struktur data logikal sesuai dengan pengertian pemakai
sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan
penambahan dan pengurangan
·
Kemampuan
untuk menangani data secara personil sehingga pemakai dapat mencoba berbagai
alternatif pertimbangan personil.
·
Kemampuan
untuk mengelola berbagai variasi data.
Subsistem
Manajemen Basis Model (Model Base Management Subsystem)
Salah
satu keunggulan SPK adalah kemampuan untuk mengintegrasikan akses data dan
model-model keputusan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menambahkan model-model keputusan ke dalam sistem informasi
yang menggunakan database sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi di antara
model-model. Karakteristik ini
menyatukan kekuatan pencarian dan pelaporan data dari PDE dan pengembangan
disiplin manajemen.
Kemampuan
yang dimiliki subsistem basis model meliputi :
·
Kemampuan
untuk menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah
·
Kemampuan
untuk mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan
·
Kemampuan
untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan manajemen
data base (seperti mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan,
dan mengakses model).
Subsistem
Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog (Dialog Generation and Management
Software).
Fleksibilitas
dan kekuatan karakteristik SPK timbul dari kemampuan interaksi antara sistem
dan pemakai, yang dinamakan subsistem dialog.
Bennet mendefinisikan pemakai, terminal, dan sistem perangkat lunak
sebagai komponen-komponen dari sistem dialog.
1.
Bahasa
aksi, meliputi apa yang
dapat digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Hal ini meliputi pemilihan-pemilihan seperti
papan ketik (key board), panel-panel sentuh, joystick, perintah suara dan
sebagainya.
2.
Bahasa
tampilan atau presentasi,
meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai.
Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti printer, layar tampilan, grafik, warna,
plotter, keluaran suara, dan sebagainya.
3.
Basis
Pengetahuan, meliputi apa
yang harus diketahui oleh pemakai. Basis
pengetahuan meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai agar pemakaian
sistem bisa efektif. Basis pengetahuan
bisa berada dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk, dalam
buku manual, dan sebagainya.
Kemampuan
yang harus dimiliki oleh SPK untuk mendukung dialog pemakai/ sistem meliputi :
-
Kemampuan
untuk menangani berbagai variasi gaya dialog, bahkan jika mungkin untuk
mengkombinasikan berbagai gaya dialog sesuai dengan pilihan pemakai.
-
Kemampuan
untuk mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai peralatan masukan
-
Kemampuan
untuk menampilkan data dengan berbagai variasi format dan peralatan keluaran.
-
Kemampuan
untuk memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui basis pengetahuan
pemakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar